Bukan,
bukan aku mengeluh dengan kita yang seperti ini. Aku hanya ingin ada kepastian
darimu agar aku tak gusar untuk menunggu. Bukan aku lelah dengan sikapmu, tapi
aku hanya ingin semua ini jelas.
Aku
wanita, bohong jika aku tak mengapa. Mungkin aku terluka, tapi aku bisa apa?
Siapa aku dihatimu pun aku tak tahu. Haruskah kau biarkan aku seperti ini?
Merinduimu tanpa balas. Aku juga wanita yang ingin semuanya menjadi pasti.
Pergi,
pergilah bila semuanya akan sia-sia. Jangan kembali jika kau pulang hanya untuk
menenangkan lantas berlalu lagi. Hatiku bukan seperti rumah ibu yang dengan
seenaknya ketika kau jenuh bisa pergi dan ketika kau bosan bisa pulang lagi.
Hatiku pun bukan seperti rumah nenek yang dengan seenaknya kau datang ketika
kau butuh saja. Maaf, ini hati bukan rumah persinggahan yang ketika hujan kau
bisa menumpang berteduh dan ketika sudah
reda kau pergi begitu saja.
Aku
tak mau menunggu seperti masa lalu, yang berujung dengan luka dan perpisahan.
Aku juga tak mau menunggu karena kau tak pernah memintaku untuk menunggu. Tapi
aku selalu merindu tentangmu.
Jangan,
jangan biarkan aku semakin merindu dengan segala tangisku, jangan biarkan aku
merindu hingga hilang warasku. Aku merindu hatimu yang tak kunjung pulang. Aku
juga merindu hatimu yang bukan milikku. Ku harap rindu ini tak membuatku bodoh
hinnga aku mau memutuskan untuk menunggu tanpa diminta.
Jadi
lepaskanlah aku jika kau takan pulang, supaya aku bisa membunuh dengan paksa
segala rindu yang selama ini bergelayutan dihatiku, agar rinduku tak selalu
berharap tuannya akan pulang dan segera memeluk lepas segala risau hatiku.
Aku
akan bertahan bila kau mau sama-sama bertahan, aku juga akan berjuang bila kau
juga mau berjuang, karena cinta tak membutuhkan hanya satu pihak yang berjuang
untuk bertahan. Aku juga akan menunggu bila kau sendiri yang memintaku untuk
menunnggu.